INFORMASIKEGIATAN

Technical Meeting Bazaar Wisata Halal

Kamis (18/10) dilaksanakan “Technical Meeting Bazaar Wisata Halal” di Ruang Sidang Balaikota Malang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberi pembekalan dan pengarahan kepada para calon pengisi stand di acara bazaar wisata halal yang akan diadakan pada Senin 22 Oktober 2018. Bazaar wisata halal yang akan digelar nantinya bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional.

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh para pemilik usaha kuliner, travel, hotel, halal center, tempat wisata, komunitas, resto,asosiasi dan kampung wisata di Kota Malang. Technical meeting ini dibuka pada pukul 14:00 WIB dengan diawali sambutan dari Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Dahliana Lusi, dan dihadiri oleh 50 undangan dan para cadangan pengisi stand bazaar wisata halal. Meskipun peserta yang hadir merupakan pihak yang telah diundang secara resmi, namun ada beberapa tamu dari pemilik usaha atau komunitas di Kota Malang juga ikut serta dalam acara technical meeting ini sehingga jumlah yang hadir melebihi dari yang diperkirakan.

Agung Harjana Buana selaku Seksi Pemasaran Pariwisata dengan Ibu Febi Damayanti selaku Badan Promosi Wisata Daerah Kota Malang pun turut hadir dalam acara tesebut menyampaikan syarat-syarat pengisian stand bazaar, tujuan diadakannya wisata halal, lokasi diadakannya bazaar dan sekaligus denah penempatan stand sebagai informasi awal kepada para calon pengisi stand bazaar. Pengisi stand bazaar nantinya adalah peserta technical meeting yang telah disaring melalui berbagai kualifikasi. Kegiatan bazaar wisata halal ini merupakan yang pertama kali di Kota Malang sehingga diharapkan mampu menjadi barometer dan memperkenalkan Kota Malang sebagai tempat wisata halal ke dunia luar. Dengan demikian, maka pengisi stand bazaar nantinya harus memenuhi kriteria yang ditentukan. Kriteria yang dimaksudkan meliputi: a. setiap stand harus memiliki (menampilkan) sertifikasi halal dari produknya. b. menunjukkan halal hulu hilir proses produksi atau bahan baku halal yang digunakan bagi yang belum tersertifikasi. c. mendapatkan pendampingan dari halal center dari perguruan tinggi.

Selain itu beliau juga menyampaikan mengenai seragam yang  harus dikenakan para pengisi stand. Para pengisi stand nantinya diwajibkan menggunakan pakaian bernuansa putih, yakni koko putih, peci hitam, bersarung serta bersandal (non jepit) bagi laki-laki dan baju bernuansa putih bagi wanita. Anjuran ini ditujukan sebagai kelanjutan dari peringatan hari santri yang mana upacaranya dilakukan pada hari senin 22 Oktober 2018 pukul 07:30 WIB. Peringatan hari santri ini akan dihadiri lebih dari 800 orang dari 30 pondok pesantren di Kota Malang yang akan diarahkan ke stand bazaar setelah upacara.

Sebagai informasi tambahan, Agung H. Buana mengungkapkan bahwa pemasangan stand dilakukan sejak hari sabtu di sepanjang jalan Gajahmada sehingga calon mengisi stand bisa mengisi/menghias stand sebelum hari-H. Peserta juga dianjurkan untuk menghias stand masing-masing dengan seindah mungkin dikarenakan stand dengan dekorasi terbaik nantinya akan diberikan penghargaan yang ditandatangani langsung oleh Bapak  Walikota Malang.

“Tujuan kegiatan bazaar wisata ditujukan sebagai edukasi kepada masyarakat luas dan bukan sekedar berjualan sehingga diharapkan mampu memperkenalkan Kota Malang sebagai tempat wisata halal kepada masyarakat luas”, menurut Ibu Dahliana Lusi, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *