Sumber : www.malang-post.com
BATU-Tiga Branch Office Garuda Indonesia Bandung-Malang dan Surabaya menggelar table top di Rumah Jambuluwuk Resort Batu, kemarin (24/4). Kegiatan itu dalam rangka mengukuhkan rute penerbangan baru Garuda Indonesia dari Bandung – Surabaya. Hadir dalam table top tersebut sekitar 50 seller dan buyer dari berbagai kota.
Hadir dalam pertemuan tersebut Branch Office Surabaya, Malang dan Surabaya serta perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur. Drs. Handoyo, MPd. Datang pula Kadispbudpar Malang Ida Ayu Wahyuni dan Kadisbudpar Kota Batu Mistin.
Handoyo dari Disbudpar Jatim menegaskan bahwa rute baru Garuda Indonesia akan menyokong sektor wisata. Sesuai data BPS 2011, distribusi wisatawan terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur.
Tercatat setiap tahun mencapai 18 persen atau sekitar 27,1 juta. Sedangkan Bandara Juanda urutan keenam distribusi masuknya wisatawan ke Indonesia dari 19 bandara.
“Ini mengindikasikan pasar Jatim pantas untuk distribusi wisata dan bisa dimanfaatkan bagi pelaku wisata utk mengoptimalkan potensi wisata di Jatim,” ungkapnya.
Sedangkan Dwi Hendratno General Manager Garuda Indonesia Bandung menegaskan bahwa rute baru ini sebagai salah satu upaya Garuda secara coorporate untuk memperluas jaringan. Garuda akan terus menambah pesawat bahkan tahun 2015 akan miliki 194 pesawat. 50 pesawat dipakai Citylink dan sebagian besar untuk Garuda.
“Salah satu rute adalah Bandung untuk traffic dan pemasukan karena potensinya luar biasa. Garuda memakai Pesawat garuda 737-500 terbang sekali 14.35 dari Bandung dan landing 15.45. Rute Surabaya berangkat 12.35 dan tiba 13.30,” urainya.
Kata Dwi, dua-duanya mempunyai potensi luar biasa karena Bandung merupakan kota tujua wisata. Sedangkan dari Bandung, selain Surabaya, tujuan wisata juga menyasar ke Malang Raya. Jarak tempuh Surabaya-Malang selama dua jam hal itu menjadi daya tarik sendiri.
”November tahun ini ini akan datang CRJ 1000 bombardir, juga direncanakan tambah jalur penerbangan Bandung ke Denpasar,” katanya.
Lantas bagaimana potensi rute Malang-Bandung, menurut Dwi hal ini masih dalam kajian. Sejauh ini, penjualan terbesar Garuda di Bandung adalah untuk rute Surabaya dan Denpasar. Jika memang secara hitungan bisnis menguntungkan maka tak menutup kemungkinan dibuka rute Malang.
”Tentu saja kita melihat dulu dalam setahun untuk perkembangan rute Surabaya – Bandung, kalau bagus berarti akan dilakukan survei untuk rute Bandung – Malang,” imbuh Branch Office Garuda Indonesia Malang, Agung Probowo.
Agung menambahkan, potensi rute baru itu akan dikaji berapa banyak penumpang jurusan Bandung- Surabaya yang menuju ke Malang. Jika banyak dan overload, maka rute ke Malang bisa dipertimbangkan. Namun yang terpenting bagi Branch Office Malang saat ini adalah table top.
“Buyer dan seller dari Malang dan Batu, difasilitasi oleh Garuda Indonesia, namun kegiatan ini melibatkan tiga cabang, Bandung, Malang dan Surabaya. Masing-masing membawa buyer sendiri-sendiri, model seperti ini efektif utk menghidupkan transaksi,” ungkapnya.
Para peserta akan diajak untuk fun trip, apresiasi dan table top selama dua malam, dengan city tour ke Kota Batu, kemudian ke Lava View dan tour Gunung Bromo. Sementara itu, dalam kegiatan tersebut, para perwakilan dari Disbudpar sekaligus promosi wisata daerahnya. Tak terkecuali Kadis Pariwisata Kota Batu Mistin yang menjelaskan potensi Kota Batu, sebagai de kleine swizerland.
”Daya tarik utama di Kota Batu ini karena lengkap keragamannya, meliputi alam, budaya dan handmade,” tegasnya.(ary/fia)