No. Inventaris : 38/ Kota Malang
Nama Benda : Wisnu
Bahan : Batu Andesit
Ukuran : Tg. 59 cm L. 31.5 cm Tb. 20 cm
Asal : Tidak diketahui
Digambarkan dengan posisi duduk sila tumpang (wirasana). Bertangan 4, tangan kanan belakang pecah, tangan kiri belakang membawa kerang bersayap (sangkha). Dua tangan lainnya berada di depan perut dengan sikap semadi (dhyanamudra), dan di atas kedua telapak tangan tersebut terdapat bunga teratai merah (padma). Dewa Wisnu merupakan dewa dari salah satu dewa ‘trimurti’ dalam agama Hindu sebagai dewa pemelihara alam semesta. Tanda yang khas dari dewa ini adalah senjata cakra sebagai simbol perputaran dunia, kerang bersayap simbol kelangsungan hidup, dan gada simbol kekuatan penghancuran .
Pada awal agama Hindu di India, Wisnu dianggap sebagai dewa minor. Dalam perkembangannya kemudian kedudukan Wisnu semakin meningkat, sehingga masuk dalam kelompok dewa ‘trimurti’. Karena tugas dan perannya sebagai dewa pemelihara inilah posisi Wisnu menjadi terkenal. Dengan memuja dewa Wisnu diharapkan perlindungan terhadap kelangsungan hidup manusia sebagai salah satu penghuni dunia. Dalam kitab keagamaan Weda, Wisnu dihubungkan dengan matahri, yang terkenal dengan tiga langkahnya (triwikrama), yaitu: terbit, tengah hari, dan tenggelam. Selain itu Wisnu juga mempunyai tiga manifestasi bentuk yang cukup besar dan popular, yaitu sebagai: Agni (dewa bumi), Indra dan Vayu (dewa langit), dan Surya (dewa udara). Ketiga dewa ini pada mulanya cukup penting sebelum digeser oleh dewa trimurti.
Sebagai dewa pemelihara yang sekaligus penyelamat dunia, Wisnu seringkali turun ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia apabila terjadi kejahatan yang merajalela. Dalam usaha penyelamatan tersebut, Wisnu sering berawatara (berubah bentuk) sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kejahatan yang ada. Bentuk awatara Wisnu sangat banyak, namun yang terkenal adalah 10 awatara, yaitu sebagai: Matsya (ikan), Kurma (kura-kura), Varaha (babi hutan), Narasimha (manusia singa), Vamana (orang kerdil), Parasurama, Rama, Kresna, Buddha, dan Kalki.
Dalam mitologi Hindu lebih lanjut diterangkan bahwa Wisnu adalah putra bungsu dari dewi Aditi (ibu para dewa yang berjumlah 12) dengan ayah Kasyapa. Karena itulah Wisnu sering disebut sebagai dewa aditya. Wisnu mempunyai beberapa sakti (istri, yang merupakan simbol kekuatan dewa), yaitu Prtivi (Pusti), Laksmi (Sri), Niladevi, dan masih banyak lagi.
Sumber : Kepurbakalaan di Kota Malang Koleksi Arca dan Prasasti