8 JUNI 2015
No. Inventaris : 40/ Kota Malang
Nama Benda : Ganesya Bunulrejo (Prasasti Kanuruhan)
Bahan : Batu Andesit
Ukuran : Tg. 109.5 cm L. 101.5 cm Tb. 74 cm
Asal : Kampung Beji Kel. Bunulrejo Kec. Blimbing Malang
Digambarkan dengan posisi duduk seperti bayi di atas bantalan (asana) bunga teratai merah (padma) ganda. Pada bagian leher hingga kepala hilang. Dua tangan belakang serta telapak kedua tangan depan hilang. Keistimewaan dari arca Ganesya ini bahwa di belakang sandarannya dipahatkan sebuah prasasti.
Arca Ganesya tipe ini bukanlah merupakan arca yang diletakkan di dalam bangunan candi, namun penempatannya berhubungan dengan tempat-tempat yang dianggap mengandung kekuatan gaib/magis, seperti pertemuan dua buah sungai, lembah/jurang, di tengah hutan, serta daerah yang dibebaskan dari pajak (sima). Figur Ganesya demikian berfungsi sebagai ‘Vigna Vigneswara’ artinya dewa penghalang gangguan (jahat).
Sementara prasasti yang terdapat di balik sandaran arca Ganesya tersebut memuat berita bahwa pada tahun 856 saka bulan Posya wuku Wukir (sekitar tanggal 4 s.d 7 Januari 935M). Rakryan Kanuruhan Dyah Mungpang memberi anugerah kepada penduduk desa di wilayah Kanuruhan yang bernama ‘Bulul’. Pemberian anugerah tersebut berhubungan dengan jasa Sang Bulul serta nazarnya untuk membangun sebuah taman bunga. Memang rupa-rupanya sang Bulul telah mempunyai nazar demikian, maka pada waktu ia memohon kepada Rakryan Kanuruhan untuk melaksanakan nazarnya itu, permohonannya dikabulkan, bahkan Rakryan Kanuruhan menambahinya.
Arca Ganesya ini ditemukan di kampung Beji kelurahan Bunulrejo. Di sana menurut keterangan pemilik tanah, terdapat situs patirthan dengan ukuran 12 m2. Namun situs tersebut sudah hilang karena diuruk dengan tanah pada sekitar tahun 1960an oleh pemilik tanah. Nama Bulul dapat dikenali kembali sebagai nama sebuah wilayah desa yaitu desa Bunul, yang dalam perkembangannya menjadi kelurahan Bunulrejo.
Sumber : Kepurbakalaan di Kota Malang Koleksi Arca dan Prasasti