25 MEI 2015
No. Inventaris : 02/Kota Malang
Nama Benda : KUNCUP TERATAI
Bahan : Batu Andesit
Ukuran : Tg. 39 cm L. 34 cm
Asal : Candi Badut
Ornamen kuncup teratai tidak asing dalam kesenian Indonesia masa klasik (Hindu-Budha). Ornamen ini selalu menghias bangunan suci kedua agama tersebut. Dalam kepecayaan Hindu maupun Budha, teratai dianggap sebagai bunga yang erat hubungannya dengan penciptaan dewa-dewi. Selain itu teratai dianggap bunga yang erat hubungannya dengan kahyangan. Dewa dan dewi di kahyangan, digambarkan duduk atau berdiri di atas bunga teratai, karena teratai merupakan lambang penciptaan dari adi kodrati.
Terdapat alasan yang rasional dari penganut paham ini, mengapa memilih bunga teratai sebagai lambang kesucian atau sebagai lambang kahyangan. Secara alamiah tanaman teratai ini hidup dalam tiga unsur alam, yaitu akarnya berada di dalam tanah atau Lumpur, sementara daunnya terapung di atas air, sedangkan bunganya sendiri berada di udara. Tiga unsur alam ini dianggap mewakili alam semesta (tanah, air, dan udara). Selanjutnya dalam penggambaran ikonografinya, bunga teratai ini dibagi menjadi 3 jenis dan bentuk, yaitu:
- Padma : teratai merah, bentuk kelopak bunganya bulat dan digambarkan dalam keadaan kuncup maupun mekar.
- Utpala : teratai biru, bentuk kelopak bunganya runjung, digambarkan selalu dalam keadaan kuncup dengan satu kelopak bunga yang terbuka ke bawah.
- Kumuda : teratai putih, bentuk kelopak bunganya runcing, digambarkan dalam keadaan mekar.
No. Inventaris : 03/Kota Malang
Nama Benda : KUNCUP TERATAI
Bahan : Batu Andesit
Ukuran : Tg. 38 cm L. 30 cm
Asal : Candi Badut
Sama dengan kuncup teratai no. inventaris 02/Malang, karena merupakan pasangan dari fragmen tersebut.