EKRAFKEGIATANPariwisata

Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Malang 108 Rise and Shine Kayutangan Heritage

Malang- Gelaran Event Malang 108 Rise and Shine pada Minggu (5/06) di Kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) kolaborasi dengan Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) serta beberapa komunitas Seni yang ada di kota Malang berlangsung meriah.

Event digelar untuk memperingati HUT ke-108 Kota Malang yang bertajuk Rise and Shine itu menyuguhkan berbagai potensi wisata dan ekonomi kreatif

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Malang, Dr. Ida Ayu Made Wahyuni,S.H.,M.Si menjelaskan bahwa tema pada kegiatan tersebut yaitu Rise & Shine Kayutangan Heritage sengaja diangkat sebagai optimisme kebangkitan dan bersinarnya Kota Malang.

“Kayutangan Heritage sebagai ikon pariwisata baru bisa membangkitkan kreativitas pelaku ekonomi kreatif,” ungkap Kadisporapar Kota Malang

“Subsektor ekraf (ekonomi kreatif), seperti audio visual, seni rupa, dan video, merupakan binaan yang diampu Disporapar, serta sebagai tonggak bergeraknya kembali ekonomi kreatif dengan mengusung tema Rise and Shine, yang memberikan harapan-harapan baru dengan Kayutangan sebagai branding-nya,” imbuhnya

Berbagai potensi ekonomi kreatif pun turut disuguhkan pada gelaran ini mulai dari Voice of Malang, Guitarsick, Komunitas Basis Malang, Malang Youth Orchestra, Malang Drummer, Malang Tahes dan Malang Koperatif.

Kemudian juga ada penampilan warga, pameran lukisan, bazar UMKM, voice over, lighting show, flashmob (MDC-Fire Dance-Matrix), modern dance, fashion on the street, video mapping, hingga penampilan bebas komunitas Kota Malang.

Gelaran tersebut juga sebagai pengobat rindu masyarakat Kota Malang yang selama 2 tahun terakir tidak ada event besar akibat pandemi covid-19

Sementara itu Salah satu pelaku bazar UMKM Kayutangan Heritage Teguh santoso mengungkapkan perasaan sangat senang dengan adnya event ini. Pasalnya, selama dua tahun terakhir kawasan wisatanya harus mati suri tanpa adanya kunjungan sama sekali.

“Kalau dilihat dulu itu sangat sepi, para pedagang itu sampai rugi mas gak ada yang beli.disebabkan tidak ada kunungan, Dengan adanya gelaran ini saya sanget bersyukur bisa kembali hidup dan warga sekitar sini bisa mendapat pengasilan tambahan,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga berharap kedepannya perekonomian dan pariwisata Kota Malang khsusunya di kawasan Basuki Rahmat Kayutangan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sebab, Kayutangan Heritage menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Malang yang layak untuk dikunjungi.

“Kayutangan Heritage ini layak untuk dikunjungi, karena kami punya sejarah bagaimana Kota Malang ini berkembang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *