Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Selasa 22 Mei 2012, menggelar Festival Makanan Tradisional Khas Jawa Timur di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi. Acara diikuti 19 kota se-wilayah kerja Malang dan Madura. Peserta dari Kota Malang, misalnya, mengunggulkan makanan yang terbuat dari singkong. Makanan andalannya adalah udang jemblong, yakni makanan yang terbuat dari udang berisi parutan singkong. Udang jemblong ini dimakan bersama nasi tiwul yang dilengkapi dengan peyek tempe. Kuliner khas Malang tersebut dibuat oleh Taman Indie Resto.
The government of East Java, (Tuesday Mei 22, 2012) was hold festival of East Java typical food at Ketapang Indah Hotel, Banyuwangi. This event followed 19 the whole city of Malang and Madura. The participant of Malang City, for example favor the food which is made by cassava. The mainstay food is Jemblong Shrimp (Udang jemblong), food which is made by shrimp contained of cassava rasp. This Jemblong Shrimp was eaten with tiwul rice (kind of rice from East Java) that equipped with peyek tempe. That typically culinary in Malang was made by Taman Indie Resto.
Chef Taman Indie Resto, Chafsah Yuda, mengatakan singkong merupakan makanan tradisional asli Nusantara yang saat ini mulai dilupakan. “Padahal banyak olahan yang bisa dibuat dari singkong,” kata Chafsah.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Sunarmadji, mengatakan Festival Makanan Tradisional tersebut dilaksanakan setiap tahun. Dalam acara tersebut akan dipilih lima yang terbaik. Ada tiga juri yang melakukan penilaian dari aspek penampilan, kelokalan, tekstur, dan rasa.
The Chef of Taman Indie Resto, Chafsah Yuda, said that cassava is traditional food originally from archipelago which is now beginning to be forgotten. “Whereas many processed food might be made from cassava” said Chafsah. Head office of tourism product development, East Java Department of Culture and Tourism, Sunarmaji said that Festival Traditional Food held annually. In that event will be selected the best five. There are three a jury who conducted the assessment from aspect of appearance, local made, texture, and taste.
Grand final festival akan digelar di Surabaya akhir Juni mendatang yang akan diikuti oleh 10 peserta. “Satu pemenang nantinya akan menjadi wakil Jawa Timur dalam setiap festival makanan tradisional tingkat nasional,” ucap Sunarmaji.
Grand final of this festival will be held at Surabaya, at the end of June, will following by 10 participants. “One winner will be representative east java in every traditional food festival on national level” said Sunarmaji.