Festival Kuliner Kampung Sanan yang dilaksanakan pada hari Minggu, 23 September 2018 diselenggarakan oleh FIB-UB dalam rangka penutupan Pengabdian Masyarakat 2018 dan didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Berbagai macam rangkaian acara dalam Festival Kuliner Kampung Sanan meliputi Bazar Produk Olahan Tempe sampai Lomba Memasak Produk Olahan Tempe yang bertempat dijalan poros kanan, Kampung Sanan RW 15, Kota Malang. Acara tersebut dibuka jam 08.00 WIB oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Malang.
Paguyuban Industri Kreatif Keripik Tempe Sanan pun mulai tes pasar dengan produk-produk barunya. Produk-produk tersebut seperti tempe cokelat, brownis tempe dan stick tempe. Hal tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Industri Kreatif Keripik Tempe Sanan Muhammad Arif. Produk ini dibuat untuk menyasar generasi-generasi millenial yang cenderung lebih senang dengan makanan kekinian. “Rasa cokelat pada keripik tempe cokelat lebih mudah diterima anak-anak karena rasanya yang manis,” ujarnya.
Keripik tempe cokelat juga melewati proses yang sederhana. Keripik tempe seperti biasanya dicelupkan pada cokelat cair dan kemudian dibaluri dengan bubuk cokelat skim. Selain melakukan inovasi produk, paguyuban ini juga telah melakukan pemasaran produk secara online melalui berbagai media sosial dan website resmi keripik tempe Sanan. Website dikelola langsung oleh tim IT paguyuban tersebut.
“Alhamdulillah berbagai inovasi telah kami lakukan dan berdampak pada penjualan keripik yang semakin meningkat. Meskipun ada produk baru tetapi keripik yang biasa justru paling banyak peminatnya apalagi yang varian original,” pungkasnya.
Selain itu, ada 3 Pemenang Lomba Festival Kuliner Malang meliputi Juara 1 yaitu Produk Sate lilit Tempe, Juara 2 Produk Nugget Tempe, Juara 3 Produk Puding Tempe. Harapannya agar warga Kampung Sanan dapat berinovasi lebih untuk mewujudkan Kampung yang berkualitas dan berdedikasi untuk negeri. (AHB)
