Malang- Acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang berkerja sama dengan Universitas Muhamadiyah Malang yaitu BIMTEK atau Bimbingan Teknis dimulai hari ini pada tanggal 12 November 2018. BIMTEK ini berlokasi di kawasan Universitas Muhamadiyah Malang tepatnya di Aula BAU (Badan Administrasi Umum). Acara ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi wisata halal bagi pelaku usaha khususnya di bidang pariwisata kota Malang.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan dua pemateri sebagai pemerhati wisata halal di Kota Malang. Dua pemateri tersebut adalah Bapak Wisnu Rahtomo, S.Sos, MM selaku Tim Percepatan Pariwisata Halal Kementrian Pariwisata dan Bapak Harjana, M.Sc, Apt selaku LPPOM MUI.
Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ibu Ida Ayu Made Wahyuni, S.H ., M.Si. yang menurut beliau “Di dalam lingkup provinsi Jawa Timur, baru kota Malang saja yang menjadi kota percontohan destinasi wisata halal dan itu menjadi peluang untuk mengoptimalkan jumlah wisatawan yang berkunjung di Kota Malang akan berdampak kepada devisa negara.”
Kemudian sambutan dari Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak H. Fauzan, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa “sebenarnya fenomena pariwisata di Indonesia khususnya Kota Malang untuk menuju destinasi wisata halal sudah mencukupi. Penerapan dalam menyukseskan wisata halal sudah ada dan tidak perlu melakukan kerja baru cukup dikemas saja”. Dari penyampaian tersebut dijelaskan bahwa Kota Malang sudah memiliki potensi, hanya saja pengemasanya yang masih kurang. Kemasan tersebut tentu meliputi banyak aspek.
Selanjutnya masuk pada pembahasan pertama dengan pemateri Bapak Wisnu Rahtomo, S.Sos, MM. Materi tersebut membahas tentang konsep pariwisata halal dan mengapa Kota Malang memiliki potensi tentang destinasi wisata halal. Karena pariwisata halal di Indonesia baru beberapa saja tempat yang menjadi destinasi wisata halal diantaranya Jogja, Lombok, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
Pembahasan tersebut menekankan tentang definisi halal yang mencakup seluruh aspek. Oleh karena itu perlu adanya konsep pariwisata halal diantaranya yaitu ekosistem dari universitas atau lembaga terkait, meningkatkan branding dan promosi, dan extended service ( penambahan layanan). Indonesia merupakan negara yang menyumbangkan devisa melalui sektor pariwisata. Pariwisata di Indonesia adalah sebuah investasi yang sangat murah dan mendapatkan pendapatan yang sangat berbanding.
Kemudian pembahasan dari Keynote Speaker Walikota Malang, Bapak Drs.H.Sutiaji yang memberikan pembahasan mengenai halal dalam konteks Islam mulai dari Kuliner, Tempat Wisata, Hotel, dan lembaga pariwisata lainya. Walikota sebenarnya sudah membahas hal ini kurang lebih tiga tahun yang lalu ketika masih menjabat sebagai wakil wali Kota pada kepemimpinan sebelumnya. Namun, hal tersebut terus dilanjutkan hingga saat ini agar Malang dapat menjadi Trendsetter destinasi wisata halal di Jawa Timur.
Selanjutnya pembahasan dari pemateri kedua Bapak Harjana, M.Sc,. Apt dari LPPOM MU yang menyampaikan materi mengenai sertifikasi halal dan jaminan halal yang masih berlaku sekarang. Mulai dari proses pembuatan, bahan, dan hasil dari proses tersebut. Penyediaan ini sangat diperlukan untuk masyaraka muslim agar menjadi tentram. Beliau menyampaikan, “ MUI memiliki standar ketika suatu hal itu diragukan maka dianggaplah hal itu tidaklah halal”. Kesimpulannya yaitu ketika kita meragukan suatu hal yang belum jelas diketahui ke halal an nya maka hal itu dianggaplah tidak halal.
Selain pembahasan dari pemateri yang disampaikan juga terdapat tanyajawab kepada Audience. Pertanyaan pertanyaan tersebut beragam mulai dari pemetaan kiriteria halal untuk makanan hingga destinasi seperti apa yang dikatakan sebagai pariwisata halal. Para Audience sangat antusias dalam acara BIMTEK tersebut.
Acara ini selesai pada pukul 15.00 yang ditutup oleh LPPOM MUI dengan khidmad. Antusiasme dari para undangan tentang acara ini sangat baik. Harapan kedepan apa yang dibahas oleh pemateri dapat diimplementasikan dalam dunia pariwisata Halal di kota Malang.