Kota Malang menjadi icon wisata yang termasyur, salah satu pendukung utama adalah eksisnya warisan seni budaya leluhur. Ragam budaya bernilai tinggi tersebut berwujud seni tari dan seni topeng. Guna memperingati hari tari nasional, hari music nasional, dan HUT kota Malang ke 98 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menggelar Parade Topeng Malangan 2012.
Malang City became an icon of famous tourism; one of main supporter is the existence of ancestral cultural heritage. That high-value cultural diversity is tangible art of dance and art of mask. For celebrating Day of National Dance, Day of National Music and Birthday of Malang City 98th, Department of Culture and Tourism Malang City hold Parade of “Topeng Malangan” 2012.
Sebelum melakukan long march sebanyak 700 peserta berkumpul di kampus Universitas Negeri Malang di depan Gedung Graha Cakrawala. Ratusan peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa tersebut tampak antusias dan bersemangat.
Prior the long march, a total of 700 participants gathered at State University of Malang in front of Graha Cakrawala Building. Hundreds of participants consisting students and university students looked enthusiastic and excited.
Seluruh peserta membawakan tarian dengan kostum yang unik, dan tari yang dibawakan juga berbeda antara yang satu dengan yang lain. Sebelum diberangkatkan Dra. Endang W Suprihatin selaku ketua seni tari dan music yang juga sebagai ketua pelaksana memberikan pidato sambutan kepada 700 peserta peserta parade topeng malangan 2012.
All of the participant performance dance with unique costume, and the dance performed also different between one with another. Before depart, Dra. Endang W Suprihatin, as a head of dance and music art, and as a head of executor give the greeting speech for 700 participants of “Topeng Malangan” Parade 2012.
Dalam pemberangkatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ibu Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si sekaligus memberikan sambutan. Dalam sambutanya Kadisbudpar Kota Malang menekankan bahwa “perkembangan topeng di Kota Malang, maesto topeng malangan seperti Alm. mbah Karimun, mbah Gimun menginginkan bahwa kesenian topeng ini berkembang dan dilestarikan bersama. Kegiatan denngan UM ini merupakan salah satu cara agar kesenian topeng dapat lestari ditengah era globalisasi ini”.
In departure was attended by Head office of Department of Cultural and Tourism, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M,Si also give the speech. In her speech, Head of Dept. of Cultural and Tourism Malang City stressed that “The developing of Mask Art in Malang City. The expert of “Topeng Malangan” likes Alm. Mbah Karimun, Mbah Gimun, desired to develop and preserved the Art of Mask together. Event with State University of Malang is one of way to preserve the Art of Mask in this globalization era.