Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy meresmikan langsung Museum Mpu Purwa, Kota Malang, Sabtu (14/7/2018). Dalam peresmian itu, turut hadir pula Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Plt Walikota Malang Sutiaji, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni serta sejumlah seniman dan pemerhati sejarah.
Dalam sambutannya, Muhadjir menjelaskan kehadiran Museum Mpu Purwa diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat Kota Malang. Selain itu, di Museum Mpu Purwa juga disediakan tempat untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. “Apalagi di sini ada Taman Krida. Ini zona budaya yang potensial. Malang memang memiliki reputasi yang baik, terutama seni dan budaya,” ujar Muhadjir, Sabtu (14/7/2018).
Melihat potensi yang begitu besar itu, Muhadjir optimis kehadiran Museum Mpu Purwa banyak memberikan manfaat. Ia juga mengajak seniman dan budayawan meramaikan Museum Mpu Purwa. Saat ini, Kemendikbud juga tengah mengalokasikan anggaran untuk penghargaan kepada para seniman yang sudah tua. “Terutama yang hari tuanya tidak terurus. Mohon didata seniman Kota Malang. Nanti dicatat, akan saya coba untuk mendapatkan penghargaan. Sedang kami upayakan,” jelas mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Plt Walikota Malang Sutiaji mengharapkan akses jalan ke Museum Mpu Purwa lebih terbuka lagi. Hal itu agar Museum Mpu Purwa mudah dikenal masyarakat. Ia berharap museum itu lebih eksis menjadi sarana edukasi karena daya baca masyarakat saat ini masih rendah. “Yang tinggi justru membaca pesan WA, grup WA. Bangun tidur saya tanya sudah baca, sudah jawabnya. Tapi baca WA,” celetuknya. Dengan keberadaan museum ini, lanjut dia, menandakan bahwa Bangsa Indonesia terdahulu ternyata penuh dengan kreasi. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya bangga menjadi warga Indonesia yang memiliki kreativitas tinggi. “Untuk itu kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia. Dan dengan kecintaan kita terhadap budaya, kita akan mempunyai karakter ke-Indonesian,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menambahkan jika museum ini memiliki koleksi 136 benda cagar budaya yang terdiri dari koleksi arca, prasasti, bangunan candi, prasejarah dan antropologi.“Benda – benda peninggalan purbakala yang ada di Malang ini kita tampung disini. Museum ini kita renovasi menggunakan anggaran pemerintah pusat melalui Kemendikbud,” jelasnya. Ida Ayu Made Wahyuni juga mengatakan museum itu dibangun dengan luas 1.200 meter persegi di atas lahan seluas 1.800 meter persegi. Museum itu memiliki 136 koleksi berupa arca dan prasasti dari masa kepemimpinan Mpu Sindok hingga masa Kerajaan Majapahit. Sebanyak 58 koleksi ditampilkan untuk pengunjung, sedangkan sisanya disimpan. “Sebanyak 58 koleksi disajikan ke pengungjung, dan sisanya disimpan di storage,” katanya.