Malang – City Guide 911 FM menggandeng Dr. Ida Ayu ade Wahyuni. S.H, M.Si Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, untuk menjadi salah satu Narasumber dalam diskusi talkshow “Idjen Talk” dengan mengangkat topik mengenai geliat industri pariwisata pasca hari raya, Rabu (11/05/2022).
Diawal diskusi talkshow Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Kepemudaan Kota Malang menjelaskan cuplikan geliat industry pariwisata di momen lebaran, bahwa sudah ada pergerakan wisatawan ke kampung-kampung dan juga di daya tarik wisata lainnya, maka terjadi peningkatan yang signifikan, yang dapat memberikan dampak positif bagi stakeholder Pariwisata Kota Malang.
“Kota Malang sudah masuk Kota Metropolitan ini situasinya juga hampir sama dengan kota-kota besar lainnya seperti Bali, banyak yang sudah mudik selama lebaran yang rame banget. Tentunya saya walaupun berada di luar kota masih tetap memantau kondisi di Malang, daya tarik Wisata kita yang ada yang dari bawah yang tumbuh dan berkembang seperti kampung-kampung tematik itu mereka juga banyak menerima kunjungan wisatawan, dari tanggal 2 April sampai dengan tanggal 8 Mei, setiap harinya di daya tarik wisata yang terekam di Dinas itu kurang lebih sekitar rata-rata 50.000 orang yang berkunjung” jelasnya.
Diera pandemi, Disporapar Kota Malang membangun strategi untuk geliat pariwisata dengan menerapkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability ) kepada pelaku industri pariwisata untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan juga wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang, sehingga Daya Tarik Wisata dan akomodasi yang disiapkan tercipta aman, nyaman dan bersih.
Dalam closing statement Kadisporapar menambahkan bahwa Pariwisata Kota Malang harus mampu berapdatasi, stakeholder harus mampu memberikan inovasi, kolaborasi dengan media, maka adanya berbagai kolaborasi tersebut dapat menjadi peluang dari keterbatasan-keterbatasan yang ada.
“kalau kita bicara tentang kebangkitan pariwisata yang pertama kita harus adaptasi ya karena situasi seperti ini, yang kedua melakukan inovasi-inovasi apapun yang bisa memperpanjang long stay wisatawan di kota Malang, yang ketiga kolaborasi utamanya tidak hanya pada Dinas pengampu tusi pariwisata tetapi juga pada stakeholder, baik dari media yang ngepush kita, karena media juga berperan penting” tuturnya.
Harapanya dari peluang tersebut dapat menciptakan Daya Wisata di Kota Malang menjadi Daya Tarik Wisata unggulan dan prioritas.