Malang – Festival Kali Brantas di selenggarakan di kampung Biru Arema pada Selasa (26/07/2022)

Dengan mengusung Tema Nyanyian Brantas Kaliku Arema Kampungku. Sejak siang hingga petang kampung ini ramai dengan sajian nyanyi nyanyian. Di Taman Arema pinggir Sungai Brantas KBA ini dipadati oleh warga oleh warga dan pengunjung yang turut serta memeriahkan Festival Kali Brantas. Mereka ikut bernyanyi dan berjoget bergembira riang menyanyikan lagu lagu yang di mainkan oleh Angklung Kampung Budaya Polowijen, dan Duo Etnicholic pimpinan Redy Eko Prasetyo Ketua Jaringan kampung Nusantara selait itu juga hadir Wisatawan Mananegara dari Prancis

Hengki Herwanto ketua Musium Musik Indonesia memberikan apresiasi pada kampung Biru Arema yang mampu menampilkan banyak ragam warna musik. Mulai dari musik tradisional seperti angklung, musik bernuansa religi seperti terbang hadrah termasuk musik etnik yang semua di nyanyikan dalam Rangka festival kali Brantas. “Sungai Bratas yang sumbernya di lereng Gunung Arjuno di Kota Batu ini memberikan banyak penghidupan bagi seperempat masyarakat di Jawa Timur”. Sungai yang menjadi sumber inspirasi dan pusat peradaban mulai dari kerajaan Kanjuruhan, Singosari hingga Majapahit. Oleh karena itu Brantas harus di jaga minimal melalui pesan moral lewat Nyanyian Brantas.

“Di MMI banyak koleksi lagu lagu tentang lingkungan, kelestarian alam termasuk nyanyian sungai, nanti saya pilihkan”. Selain itu di Sungai Brantas di Kota Malang ini melintas pula jembatan yang di tetapkan  sebagai cagar budaya yaitu Jembatan Kahuripan, Jembatan Mojopahit dan Jembatan Bug Gludug. Menjaga sungai di sekitar jembatan itu sama halnya menjaga warisan cagar budaya. Imbuh Hengki Herwanto yang juga merupakan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang

“Kali Brantas bisa di kampanyekan melalui lagu-lagu yang menarasikan tentang lingkungan dan semangat warga untuk mengkoservasi lingkungan perlu di gelorakan lewat nyanyian”. Dan Brantas bisa menjadi latar atau halaman depan bagi kampung untuk mengembangkan bakat dan kreatifitasnya Ungkap Redy Eko Prasetyo yang juga menjadi Penggagas Kampung Cempluk. Kedepan konser musik Kali Brantas bisa di atas sungai dengan lighting yang lebih menarik. Group musik etnik Duo Etnicholic dari Malang ini sedang dalam Tour Album Nandur Kamulyan #Part 7 di Kampung Biru Arema bertepatan dengan Festival kali Brantas.

Hadir dalam acara Pajabat Fungsional Disporapar, BPBD Kota Malang, Camat Klojen, Lurah Kiduldalem serta pegiat Kampung Tematik se Kota Malang termasuk Forkom Pokdarwis Kota Malang. Heri Sunarko Camat Klojen menantang, “Tahun depan Festival Kali Brantas di Kampung Biru Arema bisa di gelar dari siang hingga malam dan disini bisa menampung seniman musik yang mempunyai karakter Arek Malang”. Saya dulu telah mengawali festival Bug Gludug menggabungkan 3 kampung Warna Warni, Tridi dan KBA ini masing-masing muncul potensi dan karakter kampungnya dan di KBA unggulannya suporter arema licek.

Irmawan Yutanto Ketua Kampung Biru Arema merasa senang kali ini bisa mengadakan event kembali Melalui Festival Kali Brantas dengan tema Nyanyian Brantas Sungaiku Arema Kampungku yang diisi dengan Hadrah Kali Brantas, Nyanyian Arema Licek,  Angklung Kali Brantas, Musik Etnic Duo Etnocoholic serta gelaran pameran UMKM, Klinik NIB serta lomba dan pameran menggabar anak-anak. “Mudah mudahan Festival Kali Brantas bisa menggugah kesadaran lingkungan bagi warga agar tidak mengotori sungai dengan sampah,kita tidak ingin banjir bandang terulang lagi”. Terang Irmawan yang juga Sekertaris Pokdarwis Kota Malang yang juga mengudang Artis Malang Yudi Prata Penyanyi Sak Celupan.

Pada saat sambutan, Ki Demang yang menggagas Festival Kali Brantas ini menyampaikan bahwa menjelang peringatan hari sungai nasional banyak pesan yang dapat disampaikan. Bahwa kampanye penyadaran lewat banyak cara dan strategi salah satunya lewat lagu. “Festival kali ini sengaja di kemas dalam bentuk Happeing Art dengan membawa pesan soal kelestarian lingkungan bagaimana harus menjaga sungai dan merawat sumber mata air untuk kehidupan”. Nanti jika 7 kampung tematik yang di lalui Kali Brantas ini sudah siap soal bagaimana melestarikan sungai maka nanti akan jadi paket wisata edukasi, Tambah Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang.

Festival Kali Brantas akan dilanjukkan pada hari rabu sebagai puncak peringatan Hari Sungai Nasional 27 Juli mulai pukul 12.00 WIB ada Gugur Gunung Metri Kali Brantas, di Kampung Tridi Kesatrian dilanjutkan dengan Warna Warni Nyadran Kali Brantas di Kampung Warna Warni Jodipan dan di tutup dengan Damar Kambang Suluh Kali Brantas di Kampung Lampion Jodipan.

Festival Kali Brantas di Kampung Biru Arema Berlangsung Meriah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *