Memperingati HUT ke 104, Sanggar Seni Sardulo Djojo mempersembahkan pagelaran seni Sendratari Klilip Kanjuruhan, Sabtu (7/4), di Jalan Simpang Balapan. Pagelaran yang difasilitasi Direkotrat Kesenian dan Kebudayaan ini, menampilkan berbagai atraksi meliputi seni, gerak tari, dan lagu. Tarian yang disajikan mulai dari Malangan, Reog Ponorogo hingga puncaknya, Klilip Kanjuruhan. Selain itu juga menampilkan musik-musik seperti keroncong dan campur sari. “Pagelaran ini diikuti lebih kurang 80 seniman, meliputi seniman penari dengan pengrawit binaan sanggar,” tutur Ahmad Supriadi, Kepala Bidang Kebudayaan. Sanggar Seni Sardulo Djojo sendiri merupakan sanggar seni tari tradisional dan kelompok gamelan. Sanggar ini sudah beberapa kali meraih prestasi, salah satunya 10 besar Festival Reog Ponorogo tingkat nasional, dan Kota Malang berada di urutan 8. Dengan berbagai penghargaan seni yang membanggakan bagi Kota Malang, diharapkan bantuan fasilitasi dapat berkembang. “Semoga tahun depan difasilitasi lagi,” tutupnya. Pagelaran seni tersebut mewujudkan upaya untuk melestarikan sejarah dan budaya yang dimiliki Kota Malang. “Jika mau melihat sejarahnya, wilayah Malang dahulunya adalah merupakan sebuah kerajaan tertua di Malang yakni kerajaan Kanjuruhan dengan rajanya yang terkenal adalah Gajayana, malam ini di pentaskan oleh Sanggar seni Sardulo Djojo,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, saat membuka pagelaran seni di Jalan Simpang Balapan, Sabtu (7/4/2018).
Ida menyampaikan bahwa negara akan selalu hadir di dalam kemajuan kebudayaan nasional Indonesia. Kekayaan kebudayaan seperti yang ditunjukan di kota Malang tersebut merupakan aset bangsa yang sangat luar biasa. Keberadaannya mampu mencerminkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai budaya luhur. “Oleh karenanya, kita memiliki kewajiban menjaganya karena seperti apa yang disampaikan oleh pendahulu kita bahwa ajining bangsa ono ing budoyo yang berarti harga diri dan identitas sebuah bangsa terdapat pada kebudayaannya,” tambahnya. Undang-undang kebudayaan sudah di resmi diundangkan, sehingga tidak lama lagi kota Malang akan ikut serta di dalamnya untuk membuat strategi kebudayaan. Permasalahan-permasalahan kebudayaan yang ada di kota Malang akan diangkat agar bisa mewarnai strategi kebudayaan nasional. Di hari jadi kota Malang kali ini ada banyak kegiatan budaya yang digelar. Diharapkan hal tersebut dapat mendorong peran serta pelaku kesenian dalam peningkatan produktivitasnya. (irvak)