Sumber : http://www.bisnis-jateng.com
MALANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mendasain kereta Malioboro Express (Molex) untuk mengincar calon penumpang wisatawan, mengingat potensi pariwisata luar biasa antara Yogyakarta dan Malang.
Ke depan, PT KAI akan mulai mendesain kereta api itu dengan eksterior perpaduan antara budaya Yogyakarta dan Malang, sebagai upaya agar kereta api itu menjadi magnet pariwisata di dua kota itu.
“Sekarang kita harus membuka mata, ternyata mobilitas wisatawan antara Yogyakarta dan Malang luar biasa. Ditambah lagi dua kota itu memiliki objek wisata berskala internasional, maka kami pun akan bergerak menyasar pangsa itu,” ujar Manajer Promosi PT KAI, R. Agus Dwinanto saat menggelar sosialisasi dan promosi kereta api Molex di Hotel Batu Paradise, Malang, Kamis (15/5).
Dia mengatakan kereta api yang mulai diluncurkan September silam itu tidak terfokus untuk melayani penumpang reguler, mengingat mobilitas penumpang dari Malang ke Yogyakarta, begitu pula sebaliknya memiliki keunikan. Penumpang yang datang dan kembali pada kedua kota itu jumlahnya hampir selalu sama.
Data di PT KAI menunjukkan lebih dari 400.000 penumpang Yogyakarta – Malang, begitu pula sebaliknya melakukan mobilitas dengan kereta. Molex sendiri menunjukkan pencapaian signifikan. Sampai dengan Desember lalu, sebanyak 25.000 penumpang mulai menggunakan kereta ini.
“Itu hasil yang sangat menggembirakan bagi kami. Tentunya dengan program wisata ini kami harapkan akan lebih memberikan kontribusi positif. Harapan kami juga mampu mendorong peningkatan jumlah pengunjung di kedua kota itu,” tuturnya.
Molex terbagi menjadi dua kelas, eksekutif dan ekonomi AC. Sampai dengan Juni nanti tiket kelas eksekutif masih dijual dengan harga Rp100.000. Sementara ekonomi AC seharga Rp80.000.
“Karena masih dalam tahap promosi jadi harga belum kami naikkan. Kami pun menyediakan promo pada hari-hari khusus, dimana harga tiket ada yang kami jual Rp50.000,” paparnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Ratna Nurhayati berharap PT KAI dapat memanjangkan rute Molex sampai menjangkau stasiun di wilayahnya. Pertimbangannya, objek wisata unggulan justru ada di Kabupaten Malang, bukan di Kota Malang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengapresiasi hadirnya Si Molex. Dia berharap sisi positif bagi pengembangan sektor pariwisata di Jogja dan Malang. Apalagi kini Malang tengah berupaya menjalin interaksi dengan Jogja untuk turut mengembangkan diri sebagai Kota Pelajar. (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyudi/rsj) TATANGSATYA