Malang- Malang Flower Carnival (MFC) 2023 yang berlangsung di kawasan Kayutangan Heritage tepatnya di jalan Basuki Rahmat, Kota Malang pada Minggu (30/07/2023) malam berlangsung sangat meriah
Tahun ini, event parade kostum bunga tersebut mengusung tema The Magnificent of Arok Dedes.
Even tersebut mampu menyedot animo puluhan ribu masyarakat maupun wisatawan domestik maupun mancanegara untuk hadir menyaksikan ratusan model yang memakai busana unik. Para model ini berlenggak-lenggok di atas model runway sepanjang kurang lebih 300 meter.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, bahwa even Malang Flower Carnival identik di Jalan Ijen Kota Malang. Tahun ini, dirinya ingin gelaran Malang Flower Carnival digelar di Kayutangan Heritage. Dia bahkan sengaja meminta gelaran diadakan malam hari untuk menonjolkan sisi gemerlap Kayutangan
“Memang awalnya siang. Biar menarik kan Kayutangan yang kita jual saat malam. Kenapa saya taruh di Kayutangan, karena memang ingin mengoptimalkan wilayah sini, bisa jadi tahun-tahun kedepan tidak di sini, tapi kita ingin mengangkat beberapa destinasi yang membawa pertumbuhan ekonomi di Kota Malang,” katanya
Founder Malang Flower Carnival, Agus Sunandar mengatakan, bahwa even ini untuk pertama kalinya digelar malam hari. Tata lampu dan model runway dibuat sedemikian menarik untuk menambah kemeriahan MFC.
Alasan mengambil tema The Magnificent of Arok Dedes karena wilayah Malang Raya tersohor dengan cerita masa lalu kerajaaan Singosari. Para peserta diminta untuk mengeksplor sejarah, cerita kerajaan dengan sekreatif mungkin.
“Ini sengaja dilakukan, termasuk tata lampu dan penataan yang lebih apik. Karena lokasi penyelenggaraanya pun juga istimewa, yaitu di Kayutangan Heritage. Untuk kostumnya harus ada unsur hias bunga, glamour, berdimensi besar dan harus tetap ergonomis ketika dipakai,” ujarnya
Pihaknya mengatakan ada 2 kategori yang diperlombakan dalam ajang MFC. Pertama kategori A kostum karnaval usia 12 sampai 30 tahun dan kostum karakter umur 12 sampai 30 tahun. Ajang ini mampu menarik penonton lokal dan mancanegara.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan setidaknya ada 120 peserta dari Malang, Banyuwangi, Jember, Bali, dan daerah lain di Jawa Timur. Dia menyebut even ini mampu mengairakan perekonomian Kota Malang khususnya di kawasan Kayutangan Heritage.
“Pesertanya tidak hanya dari Kota Malang saja, tetapi ada yang dari Banyuwangi, Jember, Bali, dan seputaran wilayah Jatim lainnya. Tentunya, perputaran ekonomi dari UMKM yang ada di Kayutangan dapat dimaksimalkan. Termasuk, juga berpengaruh terhadap okupansi hotel, karena banyak tamu yang datang ke Kota Malang untuk menikmati MFC,” katanya