18 MEI 2015
Jl. Besar Idjen No. 5 Malang
Pembangunan museum ini dimulai tahun 1967 sampai 1968 oleh arsitek Kap. CZI. Ir. Soemadi. Diprakarsai oleh Brigjen TNI (purn) Soerachman (mantan Pangdam VIII/ Brawijaya 1959-1962), dibantu sepenuhnya oleh pemerintah Kota Malang dalam penyediaan lahan, akhirnya museum ini diresmikan tanggal 14 Mei 1968 dengan nama Brawijaya.
Museum Brawijaya terletak di sepanjang jalan idjen anda dapat menjangkaunya dengan naik becak atau naik angkot AG atau ADL. Keberadaan museum ini berfungsi untuk menyimpan arsip sejarah indonesia, Malang khususnya. Museum ini banyak menyimpan benda-benda bersejarah terutama dari zaman kolonial. Koleksi benda-benda bersejarah tidak hanya datang dari Malang tetapi juga datang dari Irian Jaya pada masa operasi Trikora. Di dalam terdapat dua ruang yang menyimpang seragam, senjata, mobil, perabot sampai burung merpati pos zaman perjuangan. Sedang di ruang belakang terdapat perpustakaan yang tidak saja menyimpan buku-buku sejarah perjuangan, tapi buku naskah dan arsip asli berbahasa Belanda yang jumlahnya ribuan dan jarang dijumpai di tempat lain. Koleksi Museum Brawijaya dibagian depan terdapat tank hasil merebut dari tentara Jepang di Surabaya, sejarah penangkis serangan udara (Pompom Double Loop), Meriam 3,7 inch ‘Sibuang’ dan Tank Amphibi AM TRACK. Di lobi tengah terdapat patung Jendral Soedirman dan Badge 17 Kodam se Indonesia, di halaman tengah dapat dilihat “Gerbong Maut” (gerbong yang menewaskan 88 pejuang) dan Perahu Segigir sumbangan dari masyarakat Madura.
Sumber : Malang Colonial City Tour, Yayasan Inggil