15 Januari 2015
Surga yang Tersembunyi
Pulau Sempu berada di seberang Pantai Sendang Biru, menyewa perahu nelayan setempat adalah satu-satunya jalan menuju ke sana. Sebelum itu, sebaiknya Anda melapor diri ke Kantor Perhutani yang berada di pinggir Pantai Sendang Biru, dan jika baru pertama kali meminta panduan dari petugas yang ada untuk menemani Anda masuk ke area hutan lindung Pulau Sempu.
Pulau Sempu merupakan pulau tak berpenghuni dan masih tergolong liar, meski tidak terdapat hewan buas di dalamnya. Sampai di pinggir Pulau Sempu, travelers harus meneruskan perjalanan masuk ke dalam Pulau Sempu lewat jalan setapak alami dengan kondisi tanah yang naik turun sepanjang 2,5 km. Saat musim hujan kondisi jalan berlumpur, sebaiknya mengurungkan niat jika pagi hari atau malam sebelumnya turun hujan. Perjalanan berlumpur akan terasa berat bisa membuat Anda berjalan kaki selama 2-3 jam sekali jalan. Waktu terbaik adalah saat musim kemarau, jika Anda sigap 40 menitan bisa sampai, tetapi jika belum terbiasa maka memakan waktu sekitar 1 jam sekali jalan.
Tidak berpenghuni, berarti tidak ada penjual makanan dan minuman di sepanjang perjalanan Anda. Tidak ada toilet, tidak ada listrik, dan tentunya tidak ada sinyal komunikasi di tengah Pulau Sempu. Siapkan bekal saat Anda berada di pantai Sendang Biru dan sekalipun tidak ada tong sampah, kumpulkan sampah Anda dan bawa kembali ke luar Pulau Sempu sehingga tidak merusak alam. Keluar dari Pulau Sempu menempuh jalan yang sama, tukang perahu akan menunggu Anda di tempat yang pertama, tentunya jangan lupa melakukan perjanjian terlebih dahulu mengingat handphone Anda tidak akan berfungsi disini. Sebaiknya juga tidak membawa manula atau anak-anak yang masih terlalu muda dan belum kuat berjalan jauh.
MALANG RAYA