Gateball disebut olahraga tanpa batas (barrier free sport) karena dapat dimainkan semua orang. Olahraga ini merupakan modifikasi permainan Croquet (permaian bola kayu) dimana menggunakan palu untuk memukul bola. Olahraga ini pertama kali dikenalkan di Jepang, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan permainan gateball ke menyebar berbagai negara lain dan mulai bergabung yaitu Bolivia, Paraguay, dan Peru pada tahun 1987, Argentina dan Kanada pada tahun 1989, selanjutnya Singapura bergabung pada tahun 1994 yang disusul oleh Hong Kong pada tahun 1998, Australia tahun 2003, dan Makau pada tahun 2005.
Di Indonesia sendiri olahraga ini sudah banyak peminatnya mulai dari kota-kota besar hingga ke daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Sejarah
Olahraga ini pertama kali dicetuskan oleh Suzuki Kazunobu di Jepang pada tahun 1947, merupakan hasil modifikasi terhadap permainan Croquet yang berasal dari benua Eropa. Sebagian informasi menyebutkan olahraga ini berasal dari Perancis, namun sebagian lainnya menyebutkan berasal dari Inggris. Pada masa itu industri karet Jepang mengalami penurunan produksi yang sangat parah, sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan dasar utama untuk kebutuhan berbagai peralatan permainan olahraga terutama untuk membuat bola.
Suzuki memodifikasi aturan permainan croquet dan menciptakan permainan baru yang dinamakan gateball (Jepang: geeto booru) sebagai permainan bagi para kaum muda. Gateball menjadi populer diakhir tahun 1950-an ketika seorang instruktur pendidikan jasmani memperkenalkan olahraga ini untuk masyarakat perumpuan dan warga senior dari Kumamoto, Jepang.
Tahun 1962, Asosiasi Gateball Kumamoto dibentuk dan didirikan dengan merumuskan seperangkat peraturan yang bersifat lokal. Pola permainan ini kemudian dikenal secara nasional setelah didemonstrasikan pada pertemuan kebugaran nasional di Kumamoto tahun 1976.
Bentuk Permainan
Saat ini gateball disebut sebagai sebuah olahraga beregu yang menggunakan palu yang mirip dengan permainan croquet. Gateball merupakan permainan cepat namun tidak ada kontak fisik antar pemain, dan memerlukan kemampuan akurasi dan perencanaan serta penerapan strategi yang sangat tinggi. Sehingga gateball dikatakan sebagai suatu ”highly dinamics strategic game “.
Gateball dapat dimainkan oleh berbagai kalangan tanpa memandang usia atau jenis kelamin dan sampai dengan saat ini telah dimainkan oleh lebih dari 10 juta orang dari 17 negara yang tersebar di Australia, Amerika, dan Asia termasuk Indonesia.
Kompetisi Tingkat Dunia
Pada tahun 2001, gateball dimasukkan dalam acara pameran di World Games 6. Kompetisi ini diadakan di Prefektur Akita di Jepang dan dihadiri oleh tim dari Cina, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Cina Taipei. Final dimenangkan oleh tim dari Jepang sebagian besar diisi pemain remaja. Kejuaraan Gateball diadakan setiap empat tahun.
Kejuaraan perdana tahun 1986 dimainkan di Hokaido yang diikuti ole tim Brasil, China, Taiwan, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat. Kejuaraan berikutnya diadakan di Hawai (1998), Toyama, Jepang (2002), dan Jeju, Korea Selatan (2006). Shanghai, China (2010) serta 2014 di Niigata, Jepang.
Masuk ke Indonesia
Gateball masuk ke Indonesia melalui Pulau Bali sekitar tahun 1994. Selanjutnya peminat permainan gateball menyebar secara perlahan ke berbagai kota di Indonesia mulai dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Jawa Tengah.
Indonesia sendiri mulai bergabung secara resmi dengan World Gateball Union (WGU) pada tanggal 21 Agustus tahun 2013 sebagai negara anggota ke-17 melalui persetujuan dari 43 anggota pemilik suara.
Source : indosport.com