Para pegiat komunitas dan industri kreatif Malang yang tergabung dalam Malang Creative Fusion bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang menggelar Festival Film Malang. Festival diselenggarakan selama Februari-Maret.
“Dibuka Wali Kota. Dimulai pemutaran film layar tancap di Alun-Alun Malang,” kata Direktur Festival Film Malang, Ditya Nurrahman, Senin 15 Februari 2016. Film yang diputar merupakan sejumlah film pendek karya sineas Malang. Sejumlah film pendek yang diproduksi di Malang terbukti sempat menunjukkan prestasi di berbagai festival film.
“Alun-Alun merupakan titik nol Kota Malang, sebagai simbol gerakan awal bersama melibatkan semua elemen,” katanya. Berbagai kegiatan dilaksanakan selama Festival Film Malang (FFM) mulai roadshow ke 23 sekolah, ruang publik dan kampus.
Kompetisi FFM meliputi kategori film pendek fiksi umum dan pelajar film pendek dokumenter kategori umum dan pelajar, film pendek animasi, video pendek 15 detik dan film pendek kebudayaan. FFM menerima karya mulai 15 Februari–15 Maret 2016. Ketentuan dan persyaratan dapat diakses di laman festivalfilmmalang.com.
Acara ini diharapkan bisa merangsang perkembangan komunitas kreatif serta memicu gagasan dan kegiatan berkolaborasi dengan seluruh pegiat industri kreatif. Festival Film Malang sekaligus menyambut Indonesian Creative City Conference (ICCC) yang bakal dilaksanakan di Malang.