Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

KOLEKSI BCB : Durgamahisasuramardini

No. Inventaris : 46/ Kota Malang
Nama Benda : Durgamahisasuramardini
Bahan : Batu Andesit
Ukuran : Tg. 82 cm L. 40 cm Tb. 25.5 cm
Asal : Tidak diketahui
Digambarkan dengan posisi berdiri dua alur lekukan badan (dwibhangga). Bertangan 6, masing-masing tangan kanan membawa senjata cakra, pedang (khadga), dan menarik ekor lembu yang diinjaknya. Sedangkan masing-masing tangan kirinya membawa kerang bersayap (sangkha), kebut lalat (camara), dan gada. Arca ini istimewa karena gaya pahatannya yang lemah gemulai (masih terdapat pengaruh dari unsur kesenian Pala-India). Durgamahisasuramardini digambarkan bertangan 4, 6, 8 sampai 16. Secara leksikal arti dari Durgamahisasuramardini adalah:
Durga : nama lain dari dewi Parwati dalam bentuk krodha/demonis
Mahisa : lembu
Asura : raksasa/danawa
Mardini : membunuh/memberantas/mengalahkan
Arti harfiahnya: Dewi Durga dalam bentuk krodha (raksasa) sedang membunuh lembu jelmaan raksasa Asura.
Mitos kedewaan ini terkenal di India maupun Indonesia. Suatu ketika raksasa Asura memporakporandakan kahyangan para dewa. Para pemuka dewa (trimurti) menjadi marah besar. Dari kemarahan dewa trimurti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa muncullah kekuatan yang bergabung dan mewujudkan satu kekuatan sakti pada diri dewi Parwati, sehingga Parwati berubah bentuk menjadi Durga yang demonis. Dengan senjata yang berasal dari Brahma, Wisnu, Siwa, serta dewa-dewa yang lain, Durga secara beringas dengan mudah mengalahkan dan membunuh raksasa Asura yang sempat merubah bentuknya menjadi seekor Mahesa yang ganas.
Figur Durgamahisasuramardini sebagai arca dalam percandian di Indonesia selalu ditempatkan pada relung luar dinding sisi utara. Hal ini mungkin berhubungan dengan tempat asal usul dewi ini, yang menurut mitologinya adalah putra dari Himawan, penguasa salah satu gunung di sebelah utara pegunungan Himalaya.

KOLEKSI BCB : Durgamahisasuramardini
Exit mobile version