06.08.2014/TSW
Kawasan Celaket merupakan kawasan penting dimasa kependudukan Belanda di Indonesia. Setelah kota Malang menjadi Gemeente (kota madya) pada tahun 1914 pemerintah merencanakan pembangunan daerah atau lebih dikenal dengan Bouwplan. Pada tanggal 13 April 1916 diputuskan oleh rapat Dewan kota (Gemeenterad) bahwa kawasan yang pertama dibangun dalam Bouwplan I adalah kawasan Celaket. Pembangunan di kawasan Celaket ini dimulai pada tanggal 18 Mei 1917. Proyek pertama yang dibangun adalah membuat daerah perumahan baru bagi golongan Eropa yang dinamakan daerah Oranjebuurt (daerah Oranje).
Celaket District is important area in Netherland residency in Indonesia. After Malang being municipalities on 1914, the government is planning territory development or better known as Bouwplan. In 13 April 1916 decided by the meeting of the City Council (Gemeenterad) that the first area was built on Bouwplan I is Celaket District. Development in Celaket Area it began on 18 may 1917. The first project is making a new housing development for European Categorization called Oranjebuurt (Oranje Area).
Nama jalan di kawasan ini menggunakan nama-nama anggota keluarga kerajaan Belanda. Pada masa itu kawasan Celaket merupakan kawasan yang sangat strategis karena berada di jalur utama yang menghubungkan antara kota Malang dan Surabaya, sehingga kawasan ini cepat penuh ditempati golongan Eropa. Banyak peninggalan berupa bangunan bersejarah dengan ciri kolonial di kawasan ini. Bangunan kolonial itu antara lain : gedung sekolah Suzterschool, Frateran School, Benteng Logi, PLN, toko Semarang (Avian), jam penunjuk arah.
The names of member the Royal family of Netherlands was used by the names of the street. In that period, Celaket District was the district that very strategic because it is located on the main route that connects between Malang and Surabaya, so this district full of European Categorization. There are many relics of historic buildings with colonial characteristics in this district. The historical buildings are: The school building of Suzterchool, Frateran School, Logi Fortress, PLN, Semarang Shop (Avian), Clock Winker.
Kawasan Celaket dalam perencanaan tata kota Malang di era kolonial merupakan kawasan yang menjadi pusat pendidikan. Seiring berjalannya waktu kawasan ini berkembang menjadi pusat pendidikan dengan didirikannya komplek Suzter School dan Frateran School di jalan raya Celaket (jl. Jaksa Agung Suprapto). Bangunan-bangunan peninggalan kolonial tersebut sebagian terawat dengan baik, dan sebagian lagi tidak terlihat bentuk kolonialnya. Bangunan bersejarah tersebut juga sebagian mengalami alih fungsi.
Celaket Area in Malang urban planning in the colonial era is an area that became a center of education. Over time the area developed into a center of education with the establishment of a complex of Suzter School and Frateran School in Celaket Highway (Jaksa Agung Suprapto Street). That colonial relic building mostly well-maintained, but partly not seen like colonial form. Partly it is also getting over the function.