Site icon Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

JALAN IDJEN

18 MEI 2015

Pada saat Jalan Kayutangan, jalan utama lintas Surabaya – Blitar telah penuh dengan bangunan komersial, tahun 1924 Belanda merencanakan untuk memecah keramaian (Bouwplan V) dengan membangun jalan arah Timur – Barat, dinilai dari stasiun kereta api, Daendels Boulevard (Kertanegara), memotong kayutangan, Jalan Semeru dan berakhir di Semeru Park (Taman Idjen) dengan titik pandangan utama Gunung Kawi. Sayangnya sekarang pandangan terhalang oleh bangunan Museum Brawijaya yang kurang sesuai dengan desain perancangan kota Ir. Herman Thomas Karsten.

Panjang Jalan Idjen hampir 1 kilometer di desain oleh Karsten. Di tengahnya terdapat Taman Idjen yang dipenuhi tatanan taman bunga nan indah dan merupakan salah satu ikon khas Malang yang menjadi rute wajib di kunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Di kanan kiri jalan terdapat deretan rumah yang menjadi cagar budaya yang dilindungi peraturan daerah. Oleh pemilik rumah asli di daerah ini, bangunan rumah dikembalikan fungsinya menjadi pemukiman dengan tipe villa yang memiliki desain arsitektur kolonial yang dipertahankan atau setidaknya bentuk luarnya masih mempunyai ornamen-ornamen asli.

Kawasan idjen merupakan kawasan perumahan elit Eropa yang tinggal di Malang. Kawasan ini dikembangkan pada Masa perencanaan Kota Malang kelima (Bouwplan). Bouwplan V merupakan perluasan wilayah kota terbesar. Sebagian dari Bouwplan tersebut menginstruksikan pembuatan rumah elit yang di sepanjang jalan idjen. Sepanjang jalan ini ditandai dengan pohon palem yang tinggi menjulang. Rumah-rumah dengan gaya kolonial di sepanjang jalan ini sangat menonjol dan menyita perhatian saat kita melintas. Gaya arsitektur dari rumah kolonial tersebut sangat menarik dan bervariasi.

Thomas Karsten adalah orang yang berperang dalam meletakkan dasar-dasar pembangunan di kota Malang terutama jalan idjen. Sistem drainase kawasan ini sangat baik. Air mengalir di bawah jalan pedistrian yang rindang di bawah pohon palem yang rindang. Di jalan ini juga terdapat monumen melati yang menjadi monumen penghargaan bagi Tentara Keamanan Rakyat. Sebuah lajur yang membelah idjen menjadi dua arah disebut sebagai Taman Buring. Taman Buring kini semakin cantik dan asri jika anda masih punya banyak waktu silahkan anda telusuri jalan idjen dari ujung ke ujung.

Sumber : Malang Colonial City Tour, Yayasan Inggil

JALAN IDJEN
Exit mobile version