Kota Malang memang terkenal dengan kebudayaan dan pariwisata serta ekonomi kreatifnya.
Hal tersebut terbukti dengan adanya berbagai kunjungan yang datang ke Kota Malang untuk belajar sekaligus berwisata di kota pendidikan ini.
Salah satunya Dinas Pariwisata Kota Cirebon yang datang ke Kampung Budaya Polowijen (KPB) Kota Malang.
Mereka datang ke Kota Malang untuk studi banding tentang kampung wisata.
Hal tersebut dikatakan Alimudin Kepala Dinas Pariwisata Kota Corebon saat ditemui Malang Times di KBP Kota Malang Jumat (29/3/2019).
Ia menuturkan kedatangannya ke Kota Malang ini merupakan rangkaian kegiatan kunjungan yang sebelumnya sudah dilakukan di Probolinggo dan Kota Batu.
Ia juga membawa 50 peserta yang terdiri dari camat, lurah, kabid kebudayaan dan kelompok penggerak pariwisata (Kepepar) Kota Cirebon.
Dalam kunjungannya tersebut, ia mengatakan kegiatan ini merupakan ajang studi banding tentang kampung wisata.
Pihaknya akan membentuk kampung wisata di Kota Cirebon seperti kampung wisata yang ada di Kota Malang.
“Tujuan kami, studi banding tentang kampung wisata. Kami akan bentuk kampung wisata di Kota Cirebon” ujar Alimudin.
Lanjutnya, tujuan dari pembentukan kampung wisata di Kota Cirebon tersebut karena ia melihat bahwa pariwisata saat ini sudah menjadi gerbong lokomotif, baik untuk nasional maupun daerah.
Sehingga perlu adanya peningkatan pariwisata yang ada disetiap daerah dan leboh khusus dikatakannya di Cirebon.
Kemudian, ia menuturkan bahwa hal tersebut selaras dengan misi Wali Kota Cirebon pembangunan berbasis kebudayaan dan pariwisata.
Menurutnya, sektor pariwisata harus diperjuangkan karena merupakan penyumbang pendapatan asli Kota Cirebon sekitar 47 persen.
“Misi Wali Kota Cirebon itu berbasis kebudayaan dan sejarah, dan pariwisata termasuk di situ. Sebab pariwisata penyumbang terbesar pendapatan asli Kota Cirebon, kurang lebih sekitar 47 persen” paparnya.
Pemilihan KBP sendiri dituturkannya karena ada kesamaan kultur budaya dan ekonomi kreatif dengan Kota Cirebon.
Sehingga kedatangannya ke Kota Malang diharapkan menjadi inspirasi untuk mengembangkan kampung wisata ekonomi kreatif di Kota Cirebon.
Sementara itu, Isa Wahyudi penggagas KBP, mengatakan bahwa ia cukup senang dengan adanya kunjungan tersebut.
Terlebih lagi dari kota yang memiliki kebudayaan yang sama dengan yang ada di Kota Malang.
Dari hasil diskusi dengan Dispar Kota Cirebon tersebut dikatakannya bahwa akan menambahkan variasi dalam tarian topeng malangan tanpa mengubah keaslian dari tarian topeng malangan sendiri.
Ia akan mengajak para penari di KBP untuk melek budaya tari topeng dengan mempelajari dan mempraktekkan tari topeng yang ada di tempat lain tanpa menghapus tari topeng dari Malang sendiri.
“Ke depan saya akan mewajibkan penari yang ada di sini untuk bisa menari dengan gaya tari topeng dari daerah lain tanpa mengubah dan menghapus tari asli topeng malangan” pungkasnya.
(Sumber: https://www.malangtimes.com/baca/37547/20190329/154200/contoh-kota-malang-kota-cirebon-akan-bentuk-kampung-wisata-menyerupai-kampung-budaya-polowijen)